Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alasan Arya Penangsang Ditolak Menjadi Raja Demak

Alasan Arya Penangsang ditolak Menjadi Raja Demak- Kita sudah mengetahui bahwa konflik terbesar setelah wafatnya Sultan Trenggono terjadi antara Sunan Prawoto dengan Arya Penangsang. Arya Penangsang menganggap bahwa ayahnya yaitu Raden Kikin tewas dibunuh oleh Raden Mukmin atau nama muda dari Sunan Prawoto.

Sunan Prawoto adalah anak dari Sultan Trenggono yang juga sekaligus menggantikan Sultan Trenggono menjadi raja Demak. Pada saat Sunan Prawoto menjadi raja Demak inilah Arya Penangsang menuntut haknya agar dia yang menjadi Raja Demak.

Alasan Arya Penangsang ingin menjadi raja Demak karena ia adalah cucu dari Sultan Patah. Arya Penangsang juga menganggap bahwa sebenarnya ayahnya yaitu Raden Kikin atau Pangeran Sekar Seda Ing Lepen berhak menjadi Raja Demak.
Dia juga ingin membalas dendam kepada Sunan Prawoto yang telah membunuh Raden Kikin.

Setelah Sunan Prawoto wafat maka terjadi konflik antara Penangsang yang didukung oleh Sunan Kudus dan Hadiwijaya, sang raja Pajang.

Latar Belakang Penolakan

Jika kita menelusuri sejarah Demak dari pertama maka kita akan bisa menemukan bahwa Sultan Patah mempunyai setidaknya 5 orang anak. Ada yang mengatakan mempunyai 4 anak dan ada yang mengatakan mempunyai 6 anak. Di sini tidak perlu disebutkan siapa saja anak-anak dari Sultan Patah tersebut, karena sudah banyak yang membahas tentang hal ini.
Istri Sultan Patah menurut silsilah di masjid Mantingan, Jepara.

Namun ada dua anak Sultan Patah yang sempat menjadi kontroversi. Mereka adalah Raden Surya atau Pati Unus dan Raden Kikin ayah dari Arya Penangsang.

Nama Raden Surya atau Pati Unus di sini dianggap sebagai anak kandung dari Sultan Patah meskipun banyak pihak yang menganggap bahwa Pati Unus adalah menantu Sultan Patah.

Pati Unus memang berasal dari Jepara tetapi itu karena memang sejak kecil hingga muda anak kandung Sultan Patah ini bertempat tinggal di Jepara. 

Sedangkan kontroversi mengenai Raden Kikin berhubungan dengan siapa ibu Raden Kikin sehingga dia waktu itu juga ditolak menjadi Raja Demak.

Berikutnya akan dipaparkan 3 versi dari siapa ibu Raden Kikin.

Pertama

Raden Kikin adalah anak dari Raden Patah dengan istri yang bernama Ni Para Wahidah. Ni Para Wahidah adalah putri dari Sunan Ampel.
Dalam silsilah terbitan dari Dewan Pendidikan Kabupaten Demak disebutkan bahwa dengan Ni Para Wahidah ini Sultan Patah mempunyai 6 orang anak. Salah satunya adalah Raden kikin tersebut.

Jadi Raden Kikin dan Pati Unus serta Sultan trenggono adalah satu ayah satu ibu. Artinya Raden kikin sama-sama anak dari permaisuri.

Kedua

Ada versi yang didasarkan pada silsilah Ratu Kalinyamat yang terdapat di masjid Mantingan Jepara. Di situ disebutkan bahwa istri Sultan Patah bernama Rr Juminten. Dari seorang ibu ini juga lahir setidaknya 4 anak dan diantaranya adalah Raden Kikin dan Sultan Trenggono. Masih sama dengan versi pertama, Raden Kikin dan Sultan Trenggono adalah seayah dan seibu.

Ketiga

Menurut versi dari Babad Tanah Jawi dan juga dari Serat Panatiradya dan Hikayat Banjar disebutkan bahwa Raden Kikin adalah anak dari Sultan Patah dengan istri putri Adipati Jipang.

Dengan istri Adipati Jipang ini Sultan Patah mempunyai dua orang anak yaitu Raden Kikin dan Ratu Mas Nyawa. Ratu Mas Nyawa akhirnya menjadi menantu Sunan Gunung Jati.

Masih di versi ini, Sultan Patah juga disebut mempunyai istri yang bernama Putri Bong Swi Hoo. Dalam versi ini Putri Bong Swi Hoo sama dengan Ni Para Wahidah di versi pertama, yaitu anak perempuan Sunan Ampel.

Dengan putri Sunan Ampel yang merupakan permaisuri ini Sultan Patah mempunyai dua orang anak yaitu Raden Surya atau Pati Unus dan Sultan Trenggono.

Versi ketiga inilah yang menyatakan bahwa Raden Kikin dan Sultan Trenggono berasal dari satu ayah Namun beda ibu.
Sultan Trenggono lahir dari permaisuri dan Raden Kikin lahir dari selir. Inilah yang menyebabkan pihak penasehat kerajaan Demak menolak Raden Kikin menjadi penerus Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor.

Alasan Arya Penangsang Ditolak Menjadi Raja Demak

Dari uraian di atas jelas bahwa alasan Arya Penangsang ditolak menjadi raja Demak adalah berawal atau sama dengan alasan kenapa ayahnya ditolak menjadi Raja Demak. Yaitu bahwa keluarga Arya Penangsang tidak lahir dari permaisuri Sultan Patah.

Pendapat yang lain mengatakan Arya Penangsang ditolak menjadi raja Demak karena peringainya yang kasar, mudah marah.

Demikian ulasan mengenai alasan Arya Penangsang ditolak menjadi raja Demak. Perhatikan bahwa setidaknya ada 3 versi yang diuraikan di atas dan semuanya menggunakan sumber.

Post a Comment for "Alasan Arya Penangsang Ditolak Menjadi Raja Demak"