Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memahami Sunan Kudus Dalam Konflik Arya Penangsang dan Sultan Hadiwijaya

Coba kita pikir-pikir ulang lagi dari mana kita tahu bahwa Sunan Kudus adalah orang jahat karena membela Arya Penangsang yang juga dianggap jahat?

Orang-orang yang lebih tua mengetahui hal ini hanya dari ketoprak, drama Jawa yang tak pernah ditanyakan dari mana sumber ceritanya. Lalu orang juga tahu cerita tersebut dari film layar lebar atau layar kaca.

Zaman sekarang orang lebih banyak tahu dari channel Youtube. Atau untuk kelas yang lebih intelek ( karena punya kegemaran membaca) mereka mendapatkan informasi dari buku.

Sunan Kudus dan Menara Kudus

Buku yang paling jelas menjelek-jelekkan Sunan Kudus adalah Babad Tanah Jawi. Apakah Anda tahu siapa pengarang babad tersebut dan tahun berapa dibuat? Kalau Anda sudah tahu apakah menurut Anda pengarangnya layak disebut mengetahui kronologis peristiwa yang sebenarnya? Bukankah rentang waktunya begitu jauh?

Latar belakang Konflik Penangsang vs Hadiwijaya

Baik Arya Penangsang maupun Sultan Hadiwijaya adalah murid-murid Sunan Kudus. Pada saat itu kharisma dan ketenaran Sang Sunan tiada bandingannya. Agama Islam juga sedang marak-maraknya berkembang. Dan Sang Sunan dipercaya sebagai ahli Islam yang paling mumpuni.

Sunan Kudus alias Jak'far Shodiq pernah menjabat sebagai panglima kerajaan Demak saat meruntuhkan Majapahit. Ayahnya -yang bernama Sunan Ngudung- adalah panglima yang digantikannya.

Sunan Kudus juga penyebab wafatnya Ki Kebo Kenongo, seorang trah asli Majapahit yang terkenal sakti dan dianggap merongrong kewibawaan Demak saat itu. Sungguh layak kalau beliau memang terkenal dan dihormati.

Arya Penangsang adalah cucu asli Sultan Fatah, raja Demak pertama. Sultan Hadiwijaya adalah menantu Sultan Trenggono. Sultan Trenggono adalah paman (Paklik) Arya Penangsang. 

Ayah Arya Penangsang tewas dibunuh anak Sultan Trenggono, lalu Sultan Trenggono menjadi raja Demak menggantikan Pati Unus. Setelah Sultan Trenggono wafat Sunan Prawoto menggantikannya.

Sunan Prawoto atau Bagus Mukmin inilah tokoh yang menyebabkan kematian ayah Arya Penangsang. Lalu Arya Penangsang melakukan balas dendam. Ia mengutus seseorang untuk menghabisi Prawoto. Inilah awal mula perselisihan antara Arya Penangsang dan Sultan Hadiwijaya.

Sunan Prawoto mempunyai adik yang bernama Ratu Kalinyamat. Masih menurut sumber-sumber yang disebutkan di atas, Ratu Kalinyamat lalu melakukan protes kepada Sunan Kudus.

Tanggapan Sunan Kudus dianggap tidak memuaskan bahkan suami Ratu Kalinyamat dibunuh oleh orang-orang Arya Penangsang. Ada juga upaya pembunuhan terhadap Sultan Trenggono yang gagal. Lalu Ratu Kalinyamat melakukan unjuk rasa. Aksi tidak mau berpakaian sebelum Penangsang tewas.

Posisi Sunan Kudus dalam Konflik tersebut

Saat rangkaian peristiwa itu terjadi Arya Penangsang memang sedang dekat dengan Sunan Kudus. Sunan Kudus menganggap Arya Penangsang memang berhak atas tahta Demak. Sangat mungkin Sunan Kudus memang memberitahu Penangsang bahwa ayahnya dibunuh oleh Bagus Mukmin.

Namun apabila dikatakan bahwa bahwa Sang Sunan lalu menyuruh membunuh Sunan Prawoto, banyak pihak yang meragukan ini. Ada adegan di film yang menggambarkan Sunan Kudus merajah kursi yang akan diduduki Sultan Hadiwijaya. Agar ilmunya luntur. Lalu menyuruh Arya Penangsang membunuh Sultan Hadiwijaya (meski Arya Penangsang kurang tanggap terhadap ucapan Sunan). 

Apakah Sunan Kudus memang sejahat itu?

Ketika Ratu Kalinyamat datang ke Kudus untuk meminta keadilan setelah kematian Sunan Prawoto, Sunan Kudus menjawab bahwa sudah wajar nyawa dibayar nyawa bukan merupakan hal yang kejam. Pada zaman-zaman kerajaan aktifitas balas dendam memang biasa dilakukan.

Bisa saja maksud Sunan Kudus adalah meredam Ratu Kalinyamat agar peristiwa ini tidak berlarut-larut. Kalau tidak begitu, lalu bagaimana yang seharusnya dilakukan Sunan Kudus?

Apakah Arya Penangsang juga harus dibunuh karena telah membunuh Sunan Prawoto? Kalau begini terus maka rangkaian balas dendam tak akan pernah berakhir.

Arya Penangsang sendiri digambarkan sebagai sosok yang kasar, suaranya keras dan pemarah. Namun tak ada satu cerita pun yang menyebut bahwa Penangsang adalah tokoh jahat.

Dia tak pernah dikisahkan menindas rakyat, main perempuan, suka berjudi dan perbuatan-perbuatan negatif lainnya. Kita mestinya maklum bahwa orang yang keras tidak berarti bahwa dia jahat dan mau menang sendiri.

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa tentu saja Sunan Kudus membela Penangsang karena lebih dekat secara kekerabatan. Ayah Sunan Kudus yaitu Sunan Ngudung tinggal di Jipang.

Atau pendapat yang mengatakan bahwa Sunan Kudus sakit hati karena kedudukannya sebagai imam Masjid Agung Demak diganti oleh Sunan Kalijaga pada masa kepemimpinan Sultan Trenggono.

Kita tahu Sultan Trenggono memanggil Sunan Kalijaga yang saat itu sedang berdakwah di Cirebon untuk kembali ke Demak. Lalu ada sedikit perdebatan antara Sunan Kudus dan sunan Kalijaga dalam penentuan awal Ramadan. Kalau Anda mempercayai pendapat ini maka untuk apa Anda berziarah ke Kudus?

Penutup

Tulisan ini berusaha agar tetap netral dalam memahami sejarah ini. Silakan Anda menentukan pendapat sendiri.

Atau cari semua sumber yang berkaitan dengan kisah ini. Ada sebuah kisah sebagai penutup artikel ini.

Saat Sunan Kudus mendatangi Ki Kebo Kenongo di Pengging, Ki Kebo Kenongo (ayah Joko Tingkir/ Hadiwijaya) rela mengakhiri nyawanya asal anaknya mendapat kemuliaan. Saat itu Sunan Kudus menjawab bahwa beliau akan mengusahakan semampu mungkin agar Joko Tingkir bisa hidup mulia dan terhormat. Lalu kita tahu bahwa Joko Tingkir akhirnya bisa menjadi Sultan di Pajang.

Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan.

2 comments for "Memahami Sunan Kudus Dalam Konflik Arya Penangsang dan Sultan Hadiwijaya"

  1. Betul sekali ,kita wajib prasangka baik kpd org lain apalagi seorang wali seperti Sunan Kudus..saya yakin tindakan Sunan Kudus adalah bijaksana dlm prahara keraton yg sangat sulit kala itu

    ReplyDelete