Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Siapa Saja Anak Brawijaya V?

Siapa Saja Anak Brawijaya V? - Banyak kalangan yang penasaran dengan nama dan jumlah anak Brawijaya V, sang raja Majapahit terakhir ini. Ini wajar karena memang banyak raja, pemimpin dan tokoh terkenal yang dianggap keturunan atau anak Brawijaya V.

Salah satu anak Brawijaya V yang cukup terkenal adalah Raden Patah yang kemudian menjadi pendiri kesultanan Demak. Selengkapnya silakan amati daftar anak Brawijaya V yang berdasar dari Pustaka Darah Agung di bawah ini.

Daftar 100 Anak Brawijaya V

1. Raden Joko Dilah atau Arya Damar/ Arya Palembang.

Ini adalah tokoh yang menjadi ayah tiri Raden Patah sekaligus ayah kandung Raden Husen atau Adipati Terung. Adipati Terung adalah orang yang mengalahkan Sunan Ngudung (ayah Sunan Kudus) dalam perang Demak Majapahit.

2. Raden Djoko Pekik (Raden Jaran Panoleh Adipati Sumenep).

3. Retno Pembayun (Ratu Handayaningrat) di Pengging. Wanita darah biru ini kemudian menikah dengan Ki Ageng Pengging Sepuh. Artinya Ratu Handayaningrat merupakan ibu dari Ki Kebo Kenanga sekaligus nenek dari Sultan Hadiwijaya.

4. Dewi Manik, menikah dengan Putra Patih Cina Haryo Gumangsang Adipati di Magelang.

5. Raden Joko Peteng/ Lembu Peteng adipati di Madura.

6. Raden Joko Mojo (Haryo Kebut Adipati di Bali).

7. Raden Joko Prabangkoro, terbuang di negeri Cina.

8. Raden Krewet Hadipati Banjarmasin.

9. Raden Kretek (Haryo Haruno) Adipati Makassar.

10. Raden Surenggono, meninggal dalam perang di alun-alun Majapahit.

11. Raden Joko Sujanmo (Jogosujanmo) Jambangan.

12. Ratno Bintoro, menikah dengan Tumenggung Singo Barong Adipati Nuswa Barong.

13. Raden Probo (Raden Hasan/Raden Yusuf/Senopati Jimbun/Raden Patah/Sultan Syah Alam Akbar Sirrullah Khalifatullah Amirul Mukminin Hajuddin Khamid Khan/Sultan Abdul Surya Alam. Beliau adalah raja pertama di kerajaan Demak.

14. Raden Bondan Kejawan, (Kyai Ageng Tarub). Tokoh ini merupakan leluhur pendiri dan raja Mataram.

15. Retno Kedaton , bunuh diri di Pengging.

16. Retno Kasmoyo/ Raden Ayu, menikah dengan Adipati Japan lalu ditinggal wafat, lalu menikah lagi dengan Ajar Windusosno di Gunung Merbabu.

17. Raden Joko Mulyono Raden Karolanden, Bopan Pengayun (Tumenggung Gajah Pramodo).

18. Retno Marsandi, menikah dengan Juru Pancurat di Gunung Heduk.

19. Retno Marlangen, menikah dengan Adipati di Loano.

20. Retno Sataman, menikah dengan adipati di Gowong.

21. Retno Satamin, menikah dengan Haryo bangah kedu, Bupati tamping Pengging.

22. Raden Joko Piturun / Raden Harap Kali Adipati Ponorogo (Betoro Katong). Istri beliau bernama Niken Gandini. Batara Katong adalah pendiri kabupaten Ponorogo.

23. Raden Gugur, setelah hancurnya Majapahit bersembunyi di kaki gunung Lawu, terus moksa dan bernama Sunan Lawu.

24. Ratno Kanistren, menikah dengan Syah Sabil bergelar Pangeran Baribin menggantikan Haryo Baribin dari Madura.

25. Retno Kaniraras, menikah dengan Haryo Pekik di Sukowati Bupati tamping Pengging.

26. Dewi Ambar, menikah dengan Partoko.

27. Raden Haryo Suweng, meninggal di Kedu.

28. Raden Haryo Wongso, setelah hancurnya Majapahit bersembunyi di Pilang, terkenal dengan nama Kyai Ageng Pilang.

29. Raden Joko Dandum/Raden Wongso Prono, setelah hancurnya Majapahit lalu menjadi muridnya Sunan Kalijogo yang bernama Syekh Bela Belo muksa di Pemancingan.

30. Raden Joko Dander/R Nawang Soko.

31. Raden Joko Bolot/Kidang Soko.

32.Raden Joko Borok/Caranggono.

33. Raden Joko Baloro Sedo.

34. Raden Balorong Sedo.

35. Raden Palurih/Raden Panjangkingan.

36. Dewi Sampur.

37. Raden Loweh/Raden Duruan.

38. Raden Jaduk/Malang Sumirang.

39. Raden Balut/Megatsari.

40. Raden Putri Sedo.

41. Raden Dubrak/Joko Sumadung.

42. Dewi Sukarti.

43. Raden Joko Tuwo/Banyak Mulan.

44. Raden Malua/Banyak Modang.

45. Raden Lanang/Banyak Bakung.

46. Raden Lancing/Banyak Potro.

47. Dewi Rantan.

48. Raden Joko Jantrung Sedo.

49. Raden Semprong/Tepas, punya kegemaran banyak istri bersembunyi di Brondot Kediri kecuali Hanging Brondot.

50. Raden Gambyong Sedo.

51. Raden Humiang/Haryo Tepas.

52. Raden Lembes/Pecat Tondo.

53. Raden Lirih/Harjo Jondomohi.

54. Raden Doyol/ Haryo Hondo Manguri.

55. Dewi Paniwen.

56. Raden Tembak Sedo.

57. Raden Joko Lawu/Raden Paningron.

58. Raden Doreng.

59. Raden Blado/ R Katigo.

60.Raden Blabur/Raden SapuTarub.

61. Raden Budur/Tawang Balung.

62. Raden Burit Sedo

63. Raden bolong/ Treik bolong

64. Raden Lengis /Raden Joko Jejetan

65. Raden Guntur.

66. Raden Malat/ R Panjang Jiwo.

67. Raden Asmoro/Raden Pulangjiwo.

68. Raden Jatang/Singopadu.

69. Raden Karadu/ R Macan Kuro.

70. Raden Pangalasan, meninggal di Wono.

 71. Raden Krendo/ Raden Panulahar.

72. Raden Jinggring/ Raden Norowito.

73. Raden Salembar/ Raden Panangkilan.

74. Raden Tangkeban/ Raden Waneng Wulan.

75. Raden Buras/ Raden Pasisingan.

76. Raden Kaburu/ Raden Palingsingan.

77. Raden Lambang/ Raden Astrocopo.

78. Raden Lamuru/ Raden Ketawengan.

79. Raden Dopalang/ Raden Judosoro.

80. Raden Sawunggaling.

81. Raden Panekti/ Raden Lawangsari.

82. Panatas, Raden Panurto.

83. Raden Raras/ Raden Notosonto.

84. Raden Gatoto/ Raden Boloruci.

85. Raden Besur/ Raden Sorogadeng.

86. Raden Sumeno/ Raden Kaniten.

87. Raden Wirun/ Raden Sorosido.

88. Raden Ketud/ Raden Lebaksiu.

89. Raden Dalem/ Raden Gagak Pranolo.

90. Raden Suwarno/ Raden Tanengkung.

91. Raden Suwondo/ Raden Joyoleleono.

92. Raden Turas/ Raden Handangkoro.

93. Raden Pangawe/ Raden Singgunporo.

94. Raden Supono/ Raden Tembayat.

95. Raden Sengoro/ Raden Pengayat.

96. Raden Gapyuk/ Raden Malipak/ Kyai Ageng Palasungan.

97. Raden Bodo, setelah hancurnya Majapahit kemudian menjadi sahabat Sunan Bayat selanjutnya bergelar Kyai Ageng Majasto.

98. Raden Pandak, setelah hancurnya Majapahit menjad sahabat Sunan Tembayat bergelar Syekh Kaliyatu.

99. Raden Bluwo, setelah hancurnya Majapahit selanjutnya menjadi sahabat Sunan Tembayat bergelar Syekh Sekar Delima.

100. Raden Golok, setelah hancurnya Majapahit kemudian bertapa di pinggir sungai Progo, namanya menjadi Wasi Bagno, berguru pada Sunan Tembayat lalu menetap di Jatinom.

Sebagai generasi yang hidup di zaman sekarang sudah menjadi tugas kita untuk melacak sejarah dan sepak terjang dari anak-anak Brawijaya V yang masih belum terkuak ( bahkan jumlahnya lebih banyak). Semoga informasi ini bisa menambah rasa hormat kita pada para leluhur yang telah mendahului kita.


Post a Comment for "Siapa Saja Anak Brawijaya V?"