Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pangeran Puger dan Kisah Bayi Ditukar

Silsilah Pangeran Puger
 
Orang juga mengenal Pangeran Puger dengan nama Raden Mas Drajat atau Pakubuwono 1. Nama Pangeran Puger saat erat kaitannya dengan cerita pertukaran bayi dan suksesi kekuasaan sebagai bukti kebenaran Wahyu Gagak Emprit.

Sekilas Tentang Pangeran Puger yang Ditukar

Salah satu istri Raja Amangkurat 1 dikenal dengan nama Ratu Wetan. Dari perkawinan Ratu Wetan dan Amangkurat 1 ini lalu lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Raden Mas Drajat. Waktu masih bayi Raden Mas Drajat pernah menderita sakit lalu dibawa ke Kajoran untuk disembuhkan. Ada yang mengatakan bahwa kondisi bayi tersebut dalam keadaan bungkus. Kajoran yang ada di Klaten tersebut memang dikenal dengan gudangnya orang sakti dan suci. Pada masa itu tokoh yang hidup di Kajoran adalah Panembahan Romo. Penggemar sejarah lebih mengenal Panembahan Romo sebagai mertua Trunojoyo. Sampai sekarang makm Panembahan Romo masih terawat dengan baik dan banyak dikunjungi oleh para peziarah.

Panembahan Romo mempunyai seorang putri yang bernama Raden Ayu Suronadi. Suami dari Raden Ayu Suronadi adalah Raden Haryo Wiromenggolo. Pasangan Haryo Wiromenggolo dan Raden Ayu Suronadi kebetulan juga mempunyai seorang bayi laki-laki. Saat bayi sudah berada di hadapan Panembahan Romo anak Amangkurat 1 lalu ditukar dengan cucunya. Alasan Panembahan Romo menukar bayi adalah ingin segera mewujudkan isi dari Wahyu Gagak Emprit.

Sedikit tentang Wahyu Gagak Emprit, wahyu ini erat berkaitan dengan perjanjian antara Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring. Saat itu yang berhasil mendapatkan kelapa muda (degan) yang merupakan kelapa wahyu adalah Ki Ageng Giring, namun Ki Ageng Pemanahan yang minum air kelapa tersebut. Padahal siapa pun yang telah minum degan wahyu tersebut maka keturunannya akan menjadi raja di pulau Jawa. Maka sebagai kompensasi kedua tokoh tersebut melakukan sebuah perjanjian. Bahwa setelah 7 keturunan Ki Ageng Pemanahan menjadi penguasa Jawa akan digantikan oleh keturunan Ki Ageng Giring.

Bayi kemudian ditukar tanpa sepengetahuan Amangkurat 1. Jadi bayi tersebut tetap bernama Raden Mas Drajat atau setelah dewasa dikenal dengan nama Pangeran Puger. Kelak bayi tersebut memang menjadi raja dengan gelar Pakubuwono 1. Berarti perjanjian antara Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring memang bisa menjadi kenyataan.

Pendapat Yang Lain Tentang Pangeran Puger

Pendapat ini menyatakan bahwa Pangeran Puger bukan bayi yang ditukar. Pangeran Puger tetap diyakini sebagai anak kandung Amangkurat 1. Kisah berikutnya juga sama, Pangeran Puger menjadi raja dengan julukan Pakubuwono 1 dan menurunkan raja-raja Jawa berikutnya.

Terus kalau menurut versi kedua ini apakah Pangeran Puger atau Pakubuwono 1 adalah keturunan Ki Ageng Giring atau tidak? Masalahnya sebenarnya tidak di situ. Sebenarnya kalau cucu Panembahan Romo yang ditukar tersebut dianggap masih ada darah Ki Ageng Giring maka anak kandung Amangkurat 1 juga merupakan trah dari Ki Ageng Giring.

Kok bisa begitu?

Jangan lupa bahwa Ratu Wetan ( ada yang menyebut Ratu Labuhan) jelas-jelas merupakan seorang putri dari Kajoran juga. Berarti andai benar Pangeran Puger bukan hasil bayi yang ditukar, beliau tetap trah Ki Ageng Giring. Jadi Ratu Wetan dan Panembahan Romo masih ada hubungan kekerabatan.

Yang perlu kita telusuri adalah dari jalur mana keluarga Kajoran dianggap merupakan keturunan Ki Ageng Giring.

Tak banyak tulisan yang mengungkap ini. Namun setelah diusut dari berbagai versi ditemukan sebuah informasi yang menyatakan bahwa istri panembahan Romo bernama Raden Ayu Kajoran. Raden Ayu Kajoran adalah putri dari Pangeran Purboyo 2. Pangeran Purboyo 2 adalah anak dari Pangeran Purboyo 1. Tak ada yang menyangkal jika Pangeran Purboyo 1 atau Joko Umbaran adalah anak pertama Panembahan Senopati cucu langsung dari Ki Ageng Giring.

Dengan ditemukan informasi ini maka pendapat yang mengatakan bahwa Pangeran Puger merupakan bayi yang ditukar adalah pendapat yang lebih masuk akal. Jalur Ki Ageng Giring masuk dari Pangeran Purboyo 1, Pangeran Purboyo 2, Raden Ayu Kajoran, Raden Ayu Suronadi lalu sampai pada bayi yang ditukar tersebut. Nama asli bayi tersebut tidak diketahui namun di istana Mataram bayi yang ditukar tersebut dipanggil RM Drajat alias Pangeran Puger alias Pakubuwono 1.

Jalur Ki Ageng Giring tidak bisa masuk melalui Ratu Wetan ( istri Amangkurat 1) meskipun beliau sama-sama berasal dari Kajoran. Ini disebabkan karena kedua orang tua Ratu Wetan tidak ada hubungannya dengan trah Ki Ageng Giring.

Tulisan ini tidak asal-asalan namun masih terbuka sebagai bahan diskusi. Sumber yang mengatakan mertua Panembahan Romo adalah Pangeran Purboyo 2 memang tidak terlalu kuat. 

Demikian sedikit hasil penelusuran mengenai Pangeran Puger dan kisah bayi yang ditukar. Semoga bisa menambah wawasan. Alih-alih berburuk sangka pada admin, masukan dari Anda justru yang sangat diharapkan. Agar penggalan sejarah ini segera menemukan titik terang. Sebuah titik yang benar-benar terang benderang.

 

3 comments for "Pangeran Puger dan Kisah Bayi Ditukar"

  1. sejarah kok gelap mana yg benar, siapa yg brani ungkap..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan masalah berani ga berani, hanya datanya kurang lengkap.

      Delete