Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Putri Campa, Istri Brawijaya V yang Populer

Berbicara mengenai istri Prabu Brawijaya V dan anak-anaknya, pasti tidak akan lepas dari nama Putri Campa. Istri Brawijaya V tersebut memang disebut-sebut sebagai sejarah awal masuknya agama Islam di kerajaan Majapahit, dan sekaligus menjadi akhir dari kisah kerajaan besar tersebut.

Letak negeri Campa

Dalam beberapa kisah disebutkan bahwa, kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan saat masa kepemimpinan Brawijaya V. Pada masa ini Brawijaya V memeluk agama Islam karena ingin menikahi putri Campa. Sejak saat itu, keberadaan Brawijaya V tidak diketahui, dan kerajaan Majapahit juga berakhir.

Asal Putri Campa

Berdasarkan buku Babad Keruntuhan Majapahit dijelaskan, Brawijaya V menyatakan bersedia masuk Islam ketika kedatangan tamu yaitu Syeikh Maulana Malik Ibrahim dan Raja Cermain dari Campa. Ketertarikan Brawijaya V dengan putri Raja Campa, membuatnya menyatakan bersedia memeluk agama Islam.

Kisah lain menyebutkan bahwa, Putri Campa yang memiliki nama asli Dwarawati, sebenarnya bukan merupakan keturunan bangsawan. Putri Campa dikirim ke Majapahit sejak usia 17 tahun sebagai hadiah dari Raja Campa. Oleh karena itu, Dwarawati hanya dijadikan istri selir, bukan sebagai permaisuri.

Putri Campa Cikal Bakal Islam Di Tanah Jawa

Keberadaan istri Brawijaya V yang menjadi selir raja ini akhirnya mengundang para imigran muslim dari Campa datang ke Majapahit. Di antara imigran tersebut terdapat nama Raden Rahmat atau Sunan Ampel, Raden Santri Ali, dan Raden Burereh.

Dalam Serat Wali Sana disebutkan bahwa, para imigran muslim dari Campa singgah di Palembang sebelum sampai di Majapahit. Kedatangan imigran muslim ini membuat Arya Jin Bun, putra Brawijaya V dari selir asal Cina masuk Islam. Arya Jin Bun ini akhirnya berganti nama menjadi Raden Patah. 

Ketika Raden Patah mengantar rombongan imigram muslim ke Majapahit, ternyata Putri Campa sudah meninggal dunia. Akhirnya rombongan tersebut diberi tempat tinggal oleh Raja Ranawijaya dari Daha Kediri. Kemudian, Raden Patah akhirnya menjadi raja di Demak dan mendirikan masjid besar di sana.

Istri Brawijaya V Melahirkan Raja-raja Jawa

Meskipun Putri Campa disebut-sebut sebagai istri yang paling dikenal, tetapi sebenarnya istri dari raja terakhir Majapahit ini bukan hanya Putri Campa. Dalam kisahnya, istri-istri dari Brawijaya V nantinya akan melahirkan raja-raja Islam Jawa lainnya.

Pernikahan Brawijaya V dengan Dwarawati atau Putri Campa melahirkan anak perempuan bernama Retno Pembayun, atau dikenal dengan Putri Pembayun. Putri Pembayun akhirnya menikah dengan Pangeran Andayaningrat yang merupakan penguasa kerajaan Pengging.

Istri Prabu Brawijaya ke 5 lainnya adalah seorang putri Cina yang bernama Siu Ban Ci. Siu Ban Ci merupakan putri seorang pedagang sekaligus ulama etnis Tionghoa yang bernama Tan Go Hwat. Siu Ban Ci juga dikenal dengan nama Tan Eng Kian atau Putri Cina.

Dari pernikahan Brawijaya V dengan Putri Cina lahir Jin Bun atau Praba atau Raden Bagus Kasan. Raden Bagus Kasan ini nantinya berganti nama menjadi Raden Patah yang merupakan pendiri kerajaan Demak. Raden Patah juga dikenal sebagai menantu Sunan Ampel, salah satu penyebar agama Islam di tanah Jawa.

Istri lainnya dari Brawijaya V adalah Dewi Wandan Kuning yang dinikahi karena wangsit saat Brawijaya V menderita sakit parah. Dengan Dewi Wandan Kuning, Brawijaya memiliki seorang putra bernama Raden Bondan Kejawan.

Raden Bondan Kejawan kemudian menikah dengan Dewi Nawangsih yang merupakan putri dari Ki Ageng Tarub atau Joko Tarub. Dari pernikahan ini nanti akan melahirkan para tokoh pendiri dan penguasa Mataram.

Kerajaan Majapahit memang mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan Brawijaya V. Meskipun demikian para istri Brawijaya V telah melahirkan putra-putri yang menjadi cikal bakal raja-raja besar di tanah Jawa.

Sedikit tambahan keterangan, ada juga versi yang menyebutkan bahwa Jin Bun alias Raden Patah merupakan anak dari Putri Campa, bukan anak dari Putri Cina seperti informasi yang disebutkan di atas. Bahkan yang memercayai teori ini jumlahnya juga tidak sedikit dan dari kalangan yang terhormat.

Sekali lagi, perbedaan versi sebaiknya bisa menjadi penambah topik diskusi sehingga mampu menghasilkan pendapat atau pengetahuan yang lebih cerdas dengan didukung data-data yang kuat.


Post a Comment for "Mengenal Putri Campa, Istri Brawijaya V yang Populer"