Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pati Unus adalah Anak Kandung Sultan Fatah Demak?

Masih banyak pendapat mengenai Pati Unus atau Adipati Unus, apakah beliau anak kandung Sultan Fatah, menantu atau siapa?

Ilustrasi Pati Unus

Tulisan ini akan membahas mengenai Pati Unus dari beberapa literatur dan sumber-sumber lain yang relevan dengan sejarah ini.

Kajian Dari Berbagai Sumber

Menurut H.J De Graaf dan TH. Pigeaut yang menukil dari sumber-sumber lokal pengganti Sultan Fatah disebut bernama Pangeran Sabrang Lor. Dalam bahasa Jawa "lor" berarti utara. Istilah ini terkait erat dengan penyerbuan Pati Unus ke utara, yaitu Malaka untuk mengusir Portugis.

Dari buku berjudul Suma Oriental penguasa Demak kedua bernama Pate Rodim/Rodin Sr. Di buku tersebut digambarkan bahwa sultan kedua adalah seorang bangsawan dan ksatria yang tegas dalam mengambil keputusan. Beliau berhasil menguasai Jepara dan mempunyai angkatan laut yang sangat kuat karena mempunyai kapal berjumlah empat puluh.

Sumber dari Hikayat Hasanuddin malah tampak lebih aneh lagi. Sumber tersebut mengatakan bahwa pengganti Sultan Fatah bernama Aria Sumangsang. Apakah Anda merasa ini mirip-mirip dengan nama Arya Penangsang?

Aria Sumangsang diceritakan masih ada hubungannya dengan Palembang. Di sumber lain disebutkan bahwa kaitan dengan Palembang ini terjadi karena penguasa Palembang sempat memberontak dua kali dan sang sultan kedua ini selalu bisa menundukkannya.

Pendapat Yang Berlawanan

Ada juga yang menyebutkan bahwa Pati Unus bukan anak kandung Sultan Fatah, melainkan hanya seorang menantu.

Nama asli dari Pati Unus adalah Raden Abdul Qodir bin Pangeran Muhammad Yunus dari Jepara bin Syekh Khaliqul Idrus dari Parsi. Ibu dari Raden Abdul Qodir adalah anak perempuan seorang pejabat di kerajaan Majapahit. Setelah menjadi menantu Sultan Fatah Raden Abdul Qodir lalu diberi gelar Adipati bin Yunus. Dari nama Adipati bin Yunus inilah lalu berubah menjadi Pati Unus atau Adipati Unus.

Saya tidak akan menceritakan bagaimana Pati Unus menyerang Malaka dan apa yang menjadi penyebab kegagalannya, karena hal itu sudah banyak diketahui orang.

Namun nampaknya yang paling mendekati adalah bahwa sebutan Pangeran Sabrang Lor memang lebih tepat dihubungkan dengan serangan ke Malaka ini. Sabrang Lor atau menyeberang ke utara. Malaka jelas berada di sebelah utara Demak.

Ada hal lain yang juga menarik mengenai sejarah ini. Menariknya adalah karena sejarah Pati Unus tidak bisa dipisahkan dengan sejarah Sultan Fatah.

Ada sebuah versi mengenai siapa Sultan Fatah ini. Yang umum kita kenal adalah ibu beliau merupakan seorang putri Cina. Ada yang menyebut putri Campa. Putri ini diperistri oleh Brawijaya V lalu diberikan kepada penguasa Palembang saat masih mengandung seorang anak yang nanti menjadi Sultan Fatah. 

Nama sebelum menjadi sultan adalah Raden Hasan atau Raden Fatah atau Jin Bun.

Tapi menurut Ricklefs penguasa pertama Demak adalah seorang Cina yang beragama Islam dan bernama Cek Ko-Po. Cek Ko-Po berputra Pate Rodim yang menurut dia bisa jadi adalah Badruddin atau Kamaruddin. Jadi menurut Ricklefs Pati Unus adalah anak kandung Sultan Fatah.

Mana yang benar? Hanya Tuhan yang Maha Tahu. Yang jelas bagi masyarakat Demak Pati Unus memang anak kandung Sultan Fatah. Buku resmi yang dikeluarkan pemerintah kabupaten Demak juga menyatakan bahwa Adipati Unus adalah putra Sultan Fatah.

Semoga suatu hari nanti bisa didapatkan informasi yang lebih valid mengenai sejarah Pati Unus ini. Semoga akan terwujud sebuah persepsi yang sama, atau setidak-tidaknya tidak terlalu bertolak belakang mengenai siapa sebenarnya Pangeran Sabrang Lor.


Post a Comment for "Pati Unus adalah Anak Kandung Sultan Fatah Demak?"